Kuatkan Pembelajaran Paradigma Baru di SMK PK, Admin LMS dari 7 Balai Vokasi Dibimtek

JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) melalui Direktorat kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) telah menetapkan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) tahun 2021. Untuk mematangkan program tersebut, Mitras DUDI melakukan penguatan pembelajaran paradigma baru di SMK PK melalui pelatihan guru kejuruan, IPA/IPS, dan Informatika. Pelatihan direncanakan akan dilaksanakan secara daring synchronous maupun asynchronous menggunakan Learning Manajemen System (LMS) pada tanggal 10 sampai 23 Juni 2023 (batch 1) dan 24 Juni sampai 7 Juli 2021 (batch 2).  

Salah satu langkah yang ditempuh untuk mewujudkan komitmen ini, Mitras DUDI menyelenggarakan bimbingan teknis admin LMS bagi 7 balai vokasi di bawah Ditjen Vokasi (BBPPMPV BBL Medan, BBPPMPV BOE Malang, BBPPMPV Pertanian Cianjur, BBPPMPV Bispar,  BBPPMPV Seni Budaya Yogyakarta, BBPPMPV BMTI Bandung, dan BPPMPV  KPTK Gowa). Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Redtop Convension Center  Pecenongan Jakarta, tanggal 7 sampai 10 Juni 2021.

Saat pembukaan, ketua panitia penyelenggara kegiatan Saryadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh partisipan yang ikut serta dalam kegiatan tersebut baik yang hadir langsung di hotel redtop maupun yang hadir lewat daring. Menurut Saryadi, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program merdeka belajar bagi SMK PK.

“Salah satu bidang garapan yang akan dilakukan untuk memberikan dukungan penguatan pembelajaran di SMK adalah implementasi pembelajaran paradigma baru, guna memastikan kesesuaian kompentensi peserta didik di SMK sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industry,” Ujar Saryadi.

Lanjut Saryadi, kegiatan bimtek admin LMS diikuti oleh 169 peserta. Narasumber yang memberikan bimbingan pada kegiatan ini berasal dari tim pengembang LMS (untuk pelatihan komite pembelajaran SMK PK) dan juga tim dari SIM PKB (Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan/GTK).

Pada kesempatan yang sama, Moh Widiyanto selaku Koordinator Bidang Penilaian dan Penjaminan Mutu Direktur PSMK mengatakan salah satu poin yang strategis bagi implementasi pembelajaran paradigma baru, sudah dimulai dan didukung oleh capaian pembelajaran serta kurikulum yang sudah ada. Ini juga sudah disusun bahan ajar, buku maupun modul, system assessment dan sebagainya.

“Ini tentunya perlu disosialisasikan atau disampaikan kepada komite pembelajaran sekolah, dan juga dipantau terus agar apa yang kita susun dalam kurikulum ini bisa diimplementasikan dengan baik di sekolah. Semua tidak lepas dari sosialisasi dan pelatihan-pelatihan workshop yang dilaksanakan oleh Ditjen GTK. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada penyelenggara Mitras DUDI dan Ditjen GTK, dalam hal ini Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan GTK,” ucap Widiyanto.

Sementara itu, Dr Praptono selaku Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (P3GTK) mengatakan bahwa merdeka belajar sudah berproses berbagai macam kebijakan sudah diberikan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Salah satu program prioritas yang mendapatkan perhatian sangat serius, baik dari instansi pusat dan pemerintah daerah (Dinas Pendidikan) adalah program sekolah penggerak (*).

Catatan : Jamaluddin Tani (PTP BPPMPV KPTK)

Editor : Al Azhar

 

Galeri Foto