SMK KPTK di Baubau dan Buton Masih Terkendala DUDI
GOWA - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTK) yang berada di Kota Baubau dan Kabupaten Buton masih terkendala jalinan kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Ini teridentifikasi saat penjaringan data implementasi link and match yang dilaksanakan tim Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BPPMPV) bidang KPTK, tanggal 26 s.d 27 April 2021.
SMK yang menjadi sampel pengambilan data yaitu SMKN 4 Baubau, SMKN 1 Pasarwajo, SMKN 2 Lasalimu Selatan, dan SMK Insan Ukhwan (Kecamatan Wolowa). Keempat SMK ini mengakui sulitnya mencari dan melakukan perjanjian kerjasama (MoU) dengan DUDI. Salah satu alasannya, karena masih terbatasnya jumlah DUDI bidang KPTK di Kota Baubau dan Kabupaten Buton.
Bidang KPTK yang ada di SMKN 4 Baubau yaitu Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI), Nautika Kapal Niaga (NKN), Agribisnis Perikanan (AP), dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). SMKN 1 Pasarwajo memiliki jurusan AP dan TKJ, SMK Insan Ukhwan membuka jurusan NKPI – NKN dan TKJ, di SMKN Lasalimu Selatan hanya jurusan NKPI.
Saat ditemui di sekolahnya, Kepala SMKN 4 Baubau Saharun SPd mengharapkan adanya program link and match tahun 2021 ini, BPPMPV KPTK sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat memfasilitasi kerjasama SMKN 4 Baubau dengan DUDI bidang KPTK, misalnya saja yang ada di Sulawesi Selatan ataupun Jawa. “Selain itu, kami juga ingin bisa menjalin mitra dengan Politeknik Pelayaran Barombong,” ungkap.
Kepala sekolah yang baru menjabat 1 bulan ini mengatakan terkait lokasi praktek kerja lapang (PKL) siswanya dilaksanakan di PT Sinar Jaya dan PT DKP 01, PKL siswa AP di Balai Benih Ikan Kendari, PKL siswa TKJ di Made Komputer, dan PKL siswa NKN di ASDP (angkutan sungai, danau, dan penyeberangan) dan pihak Pelabuhan Murhum. “Kerjasama antara empat jurusan ini dengan DUDI belum berjalan baik, masih sebatas pelaksanaan PKL siswa,” tuturnya didampingi 4 orang ketua jurusan Irsyad Hidayat, Mazani, Sumarno, dan La Gani.
Kondisi serupa juga dinyatakan Kepala SMKN 1 Pasarwajo Hasdi SPd, Kepala SMK Insan Ukhwan La Ode Syawaluddin SE, Kepala SMKN 2 Lasalimu Selatan Muis SPd. Mereka membeberkan paket link and match 8+1 (keterlibatan DUDI yang memuat penyusunan kurikulum bersama dengan DUDI, pembelajaran berbasis proyek riil sesuai DUDI, guru tamu dari DUDI, magang kerja industri, sertifikasi kompetensi oleh DUDI, pelatihan guru berstandar industri, pengembangan riset terapan kebutuhan DUDI, komitmen serapan lulusan oleh DUDI, dan beasiswa dari DUDI) belum terlaksana dengan baik di sekolahnya.
Catatan: Al Azhar (Widyaiswara BPPMPV KPTK)