GURU SMK KEMARITIMAN CIPTAKAN CALON PENGUSAHA BARU
Program Pelatihan Guru Ke Luar Negeri LPPPTK KPTK Tahun 2019 khususnya bidang kemaritiman bekerjasama dengan Gangneung – Wonju National University Korea Selatan. Pada jadwal kegiatan pelatihan terdapat suatu kegiatan kunjungan ke Jumunjin Port yang merupakan salah satu pelabuhan perikanan terbesar di Laut Timur Korea Selatan. Pelabuhan tersebut menampung kapal – kapal ikan yang notabene sudah menggunakan peralatan modern dalam melaksanakan operasi penangkapan ikan.
Hasil observasi salah peserta pelatihan di Pelabuhan Jumunjin mendapatkan salah satu pesawat bantu penangkapan ikan dengan alat tangkap jaring (gillnet). Pesawat bantu tersebut dapat membantu mempermudah, mempercepat dan meringankan tugas dari ABK kapal pada saat operasi penangkapan ikan i.e. proses penarikan jaring atau Hauling (lihat Gambar di lampiran bawah). Pesawat bantu yang dinamakan Net Hauler tersebut masih jarang digunakan di kapal – kapal ikan yang ada di Indonesia. Berdasarkan pertimbangan tersebut Omo Taryomo (salah satu peserta pelatihan) yang merupakan Guru Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI) mengambil Rencana Tindak Lanjut membuat inovasi Net Hauler yang digunakan di Pelabuhan Jumunjin Port tersebut untuk dibuat Trinner alat pembelajaran. Kemudian, Bapak Taryomo akan mendiseminasikan hasil inovasi tersebut dengan membuat program pelatihan kepada guru – guru TKPI lain yang ada di Indonesia. Selanjutnya, teknik pengoperasikan Net Hauler tersebut dapat ditransferkan kepada peserta didik di sekolahnya masing – masing. Manfaat pembelajaran pengoperasian Net Hauler bagi siswa TKPI diantaranya adalah dapat membekali siswa dengan salah satu ketrampilan yang dibutuhkan pada saat bekerja dikapal Ikan modern seperti di Korea Selatan.
Pemerintah Indonesia dan Korea memiliki kerjasama dibidang ketenaga kerjaan. Program Goverment to Goverment (G to G) Pusat Sumber daya Buruh Migran (BMII)/ Tenaga kerja Program G to G Pusat Sumber Daya Buruh Migran (BMI) / Tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Korea Selatan melalui program G to G yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Berdasarkan Informasi dari Badan Nasional Penemapatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, Balai Pelayanan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Semarang Nomor B.472/BP3TKI-7/III/2019 Tanggal 14 Maret 2019 bahwa kuota pada tahun 2019 dibutuhkan 3.900 orang CPMI ke korea selatan sektor kelautan dan perikanan. Kerjasama pemerintah Indonesia ini terjamin dalam kontrak selama lima tahun delapan bulan dengan kisaran gaji Rp.21 Juta perbulan (sumber: AYO BANDUNG.COM. 23 Mei 2019)
SMK dengan kompetensi keahlian TKPI adalah salah satu lembaga yang meluluskan SDM/penghasil tenaga kerja yang relevan dalam mendukung program pemerintah tersebut. Melalui model diklat Membuat Dan Mengoperasikan Net Hauler bagi guru – guru yang mengajar materi produktif TKPI diharapkan dapat menambah informasi dan meningkatkan kemampuan guru terutama dalam mengikuti perkembangan penggunaan pesawat bantu yang digunakan dikapal – kapal ikan modern di luar negeri.
Peluang kerja ke Korea Selatan khususnya sektor kelautan dan perikanan tersebut dapat di isi oleh alumni SMK Kelautan Perikanan dengan mengikutkan para alumni pelatihan ketrampilan dan komunikasi bahasa Korea pada Lembaga Pelatihan Kerja ke Korea yang ada di Indonesia, kemudian dapat mengikuti tes seleksi yang dilakukan setiap tahun oleh BNP2TKI melalui program G to G (Sumber: g2g.bnp2tki.go.id).
Nilai kontrak gaji yang cukup besar dihasilkan selama kurang lebih lima tahun, dapat memberikan peluang kepada alumni TKPI ditambah dengan ketrampilan yang diperoleh di SMK dan pengalaman berlayar (e.g. Merawat dan memperbaiki mesin diesel, perawat mesin pendingin, melakukan pengelasan dengan las listrik dan acitelin) untuk bisa digunakan sebagai modal berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya.
Kontributor: Omo Taryomo, S.St.Pi (Guru TKPI, SMKN 2 Turen)