Peserta kemaritiman program PPTKLN 2019 mengunjungi Jumunjin Port and Fish Market, Korea Selatan

[Korea Selatan] Salah satu agenda program pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan ke luar negeri atau disingkat PPTKLN dibidang kemaritiman adalah field trip atau studi lapang. Pada hari Jumat ini (15 Maret 2019) adalah studi lapang pertama yang dilaksanakan oleh para peserta program sejak tiba dan belajar di Universitas Nasional Gangneung-Wonju (GWNU). Setelah pagi hari nya melakukan visitasi ke East Sea Fisheries Research Institute (ESFRI) – National Institute for Fishery Research (NIFS) (baca: http://kptk.or.id/artikel/2019/03/15/1099-perikanan-laut-timur-dikembangkan-untuk-kebahagiaan-masyarakat.html), siang harinya selepas ibadah Sholat Jumat para peserta kemudian berangkat ke Pelabuhan Perikanan Jumunjin. Pelabuhan ini terlekat di Kota Gangneung, Provinsi Gangwon, sekitar 3-4 Km dari Marine Biology Center Research and Education-GWNU tempat dimana para peserta tinggal.

Pelabuhan Jumunjin dibuka pertama kali pada Tahun 1927 dan didirikan sebagai basis pelabuhan perikanan di pesisir pantai timur Korea Selatan. Pelabuhan ini setidaknya menampung 350-440 kapal ikan yang aktif beroperasi melakukan penangkapan ikan. Sebagai pelabuhan perikanan terbesar di pesisir timur Korea Selatan, pelabuhan ini memiliki pasar ikan indoor yang menyediakan produk laut segar e.g. cumi-cumi, makarel, sidat, sailfin sandfish, red snow crab, dan berbagai jenis moluska. Selain itu juga banyak dijual asinan kering produk ikan e.g. salted pollack, salted stingray, sauced intestine (Sumber: Gangwon Province Government).

Para peserta kemaritiman PPTKLN 2019 Korea Selatan LPPPTK KPTK yang sebagian besar adalah guru perikanan (Nautika/Teknika Kapal Penangkap Ikan, Agribisnis Perikanan, Teknologi Hasil Perikanan) sangat antusias mengobservasi semua hasil laut yang dijual di pasar ikan indoor Jumunjin. Salah satu peserta Bapak Omo Taryomo (Guru Teknika SMKN 2 Turen) juga tertarik mengobservasi kapal perikanan yang mereka jumpai disana. Sebagai guru teknika kapal perikanan, Pak Omo sangat tertarik melihat mesin-mesin bantu yang terinstal di gladak kapal yang berfungsi sebagai alat bantu pengoperasian alat tangkap ikan ketika operasi penangkapan ikan dilakukan.

Berbekal komunikasi Bahasa Korea yang sederhana dan dengan sedikit bantuan Bahasa Inggris, para peserta tampak serius menggali informasi baik dari nelayan maupun para penjual ikan di Pelabuhan Perikanan Jumunjin. Terbukti 1 box Styrofoam ikan mackerel besar bapak/ibu peserta bawa pulang sebagai oleh-oleh untuk disantap bersama di asrama. Field trip ini diorganisasikan oleh pihak Universitas Nasional Gangneung-Wonju dan Indonesia Korea Culture and Study. Melalui pelaksanaan fieldtrip ini, diharapkan para peserta pelatihan mendapatkan gambaran langsung tangkapan hasil laut dan industri perikanan laut di Korea Selatan, khususnya di Laut Timur wilayah Provinsi Gangwon.

 

Ditulis oleh:

Singgih Afifa Putra

Widyaiswara Pendidikan Maritim LPPPTK KPTK

 

Galeri Foto