Daerah Penangkapan Ikan Malam Hari Dapat Dideteksi dari Citra Satelit

[Korea Selatan] – Chung II Lee, Dosen Departemen Biosains Laut Gangneung Wonju National University (GWNU) Korea Selatan mengatakan untuk mengidentifikasi daerah penangkapan ikan di laut pada malam hari secara tahunan dapat dideteksi dengan bantuan citra satelit. Ini disampaikan saat memberikan materi pada hari ketiga Program Pelatihan Guru ke Luar Negeri di ruang kelas Marine Center GWNU, Rabu (12/3).

“Pemanfaatan penginderaan jauh (remote sensing) dengan analisis citra satelit dapat memudahkan kita mengetahui keberadaan daerah penangkapan ikan pada malam hari di berbagai negara, tidak hanya di perairan Korea tetapi juga di Indonesia,” jelas pengajar yang memiliki spesifikasi ilmu Oseanografi Perikanan ini.

Untuk menentukan daerah penangkapan ikan pada malam hari, papar Chung II Lee, pihaknya menggunakan citra The Defense Meteorological Satellite Program-Operational Linescan System (DMSP/OLS) dan National Oceanic and Atmospheric Administration, Multi-Channel Sea Surface Temperature (NOAA-MCSST). “DMSP/OLP memiliki kemampuan unik untuk mendeteksi sumber cahaya tampak dan inframerah dekat (VNIR) di malam hari, dengan resolusi spasial 2,7 km. Sedangkan NOAA MCSST memiliki resolusi spasial 1,1 km dengan estimasi suhu pada kedalaman 50 m,” tambahnya.

Chung II Lee menuturkan pihaknya menerapkan hal ini di laut Japan (Laut Timur) pada periode tahun 1992-2000. Mereka menemukan distribusi tahunan kapal penangkap ikan pada malam hari terkonsentrasi pada daerah arus hangat di Korea bagian timur, area pantai sepanjang Pulau Honshu, dan daerah depan Polar. Kapal penangkap ikan terdistribusi pada daerah yang bersuhu 19-22oC; batas utara posisi kapal penangkap ikan berada di daerah dengan suhu di bawah 11oC pada tahun 1996 dan 2000, sedangkan di atas 12oC pada tahun 1993-1995 dan tahun 1997-1999. “Metode ini dapat juga diterapkan di perairan Indonesia,” terangnya.

Sementara itu, peserta pelatihan guru ke luar negeri Abdul Latif Jasdar, S.Kom mengaku sangat terkesan dengan metode pemantauan lokasi penangkap ikan pada malam hari dengan bantuan citra satelit. “Di sekolah kami para guru kemaritiman belum tau bagaimana penggunaan cara citra satelit seperti ini. Ilmu yang baru diperoleh ini akan saya bagikan kepada para guru di sekolah kami. Sekarang saya sudah mencatat hal-hal penting tentang metode tersebut,” ujar guru SMKN 3 Palopo Sulawesi Selatan ini. *** (Al Azhar, Gangneung-Korea Selatan).

 

Galeri Foto