Seminar Pendidikan MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Maros

Sabtu, 9 Maret 2019 pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggelar seminar Pendidikan dengan tema “ Menjadi Guru Profesional di era Industri 4.0” di aula gedung Serbaguna Maros. Menurut ketua panitia, Ince jamaluddin , S.Pd., M.Pd seminar ini diikuti oleh hampir 300 an guru TK, SD, SMP, serta guru-SMA dan SMK. di kabupaten Maros yang bertujuan untuk menambah wawasan para guru agar mampu menjalankan fungsi dan perannya di era revolusi industri. Kegiatan seminar di awali dengan pelantikan pengurus MGMP mata pelajaran Bahasa Indonesia oleh kepala Dinas Pendidikan kabupaten Maros. periode 2019-2023. Kegiatan yang dibuka oleh Ketua DPRD Kabupaten Maros, H.A.S Chaidir Syam, S.IP.,MH yang juga bertindak sebagai pemateri mengulas tentang arah kebijkan dan rencana strategis bidang pendidikan di kabupaten Maros. Beliau mengajak para peserta seminar untuk selalu berupaya meningkatkan profesionalismenya serta dapat mengikuti perkembangan zaman agar tidak ketinggalan. Sebagai ketua DPRD sangat mengapresiasi kegiatan seminar yang diprakarsai oleh MGMP mata pelajaran Bahasa Indonesia. Harapannya kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi guru terus digencarkan. Pemateri kedua oleh kepala Dinas Pendidikan yang diwakili oleh sekretaris A. Iqbal memaparkan tentang Peran strategis Pendidikan di era revolusi industri 4.0. Mengupas tuntas tentang era revolusi industri pertama sampai era 4.0. Terakhir beliau menyampaikan bahwa dinas pendidikan kabupaten Maros akan memperbaiki dan menata sistem administrasi agar tidak merepotkan guru, dan menegaskan bahwa posisi guru sebagai garda terdepan harus memberi andil dalam meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, seorang guru harus selalu mengasah kompetensinya. Seorang guru harus memiliki daya kritis yang tinggi.

Pada kesempatan yang sama, widyaiswara dari Dinas Provinsi Dr. Mustamin, M.Pd yang membahas tentang fenomena yang terjadi di sekitarkita, tantangan-tantangan dalam menghadapi era milineal serta kiat menjadi guru professional di era revolusi industri 4.0.

Sebagai pemateri terakhir Irlidiya, widyaiswara LPPPTK KPTK mengawali paparannya dengan menyampaikan tusi lembaga, di antaranya; meningkatkan kompetensi guru di bidang IT. Selanjutnya disampaikan bahwa ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru menghadapi era revolusi industri 4.0. Salah satu keterampilan yang dimaksud adalah learning innovation skiil. Seorang guru harus mampu merancang pembelajarannya melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini didasari oleh permendikbud No 16/2013 tentang standar proses di mana guru harus mampu menggunakan TIK dalam proses pembelajaran. Seorang guru dapat membuat inovasi pembelajaran melalui TIK, mengemas pembelajaran aktif interaktif kreatif manyenangkan melalui TIK (PAKEMATIK) agar menarik perhatian siswa dalam menyerap materi pembelajaran. Guru yang melek teknologi dapat mengembangkan bahan ajar, salah satunya melalui penggunaan powerpoint dalam bentuk multimedia interaktif. Hal ini juga dapat mengakomodir semua modalitas belajar siswa melalui sajian audio, visual ataupun audiovisual, paparnya. Pemateri berhasil membuat peserta berperan aktif dengan memperkenalkan quiz “Kahoot”. Quiz ini dapat dibuat oleh guru mata pelajaran apapun. Di akhir, pemateri menegaskan bahwa teknologi hanya alat yang dapat membantu, kehadiran teknologi tidak akan bisa menggeser peran guru sebagai pembentuk karakter anak didik.

 

Galeri Foto